Selasa, 06 Januari 2015

PAI UMY-Metode Pembelajaran Aktif











Metode Pembelajarannya yakni diskusi-tanya jawab yang melibatkan seluruh
siswa untuk berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran

KARANGAN SEORANG GURU YANG IDEAL


     Ilmu dan potensi merupakan suatu hal yang saling berkaitan satu sama lain. Ketika disana ada ilmu, maka akan terlahir suatu potensi. Setiap manusia dilahirkan ke dunia ini tanpa memiliki ilmu dan potensi. Pada dasarnya manusia itu sama tanpa ada secuil hal pun yang membedakan disaat terlahir ke dunia. Meskipun begitu, suatu kewajiban bagi kita sebagai manusia untuk mencari ilmu guna mengggali potensi dalam diri kita, karena ilmu tidak datang begitu saja.
Ilmu adalah hal yang penting bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya. Ilmu memiliki segudang manfaat. Berbagai kemudahan kita dapatkan karena adanya ilmu. Dengan ilmu senantiasa kita mencari tahu dan menelaah bagaimana http://www.anneahira.com/cara-hidup-sukses.htm”>cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya, menemukan sesuatu untuk menjawab setiap keingintahuan, menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Salah satunya  manfaat dari salah satu bidang ilmu yang sangat dirasakan oleh kita yaitu teknologi. Begitu banyak karya dan inovasi yang dihasilkan dan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Selain itu, dengan adanya ilmu manusia dapat menjalankan kehidupan dengan lebih baik. Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu, berkat ilmu manusia menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu, dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan, dan menjalani kehidupan dengan aman dan nyaman.
Darimanakah kita mendapatkan ilmu? Masih ingatkah kita siapa yang mengajari kita ilmu? Tentu saja jawabannya adalah guru, sosok yang telah amat dikenal. Sosok yang berperan di belakang panggung keberhasilan kita. Tanpanya kita hanyalah sebuah pisau tumpul, tak memiliki manfaat tanpa ada didikan darinya. Mereka menjadi panutan dan contoh karena memiliki keahlian, kemampuan, dan perilaku yang pantas untuk dijadikan teladan. Begitulah prestise masyarakat terhadap guru, penuh dengan kemuliaan.
Sebenarnya guru bukanlah sebuah pekerjaan. Guru adalah sebuah pengabdian, tak peduli sesulit apapun medan yang ditempuh ia tetap menjalankan pengabdiannya dan memiliki loyalitas penuh sebagai seorang pengajar. Tugasnya pun tak hanya menjadi seorang pengajar tetapi juga menjadi seorang pendidik yang mana turut bertanggung jawab atas moralitas murid-muridnya. Salah Satu kebanggaan bagi seorang guru, yaitu ketika murid yang ia didik bisa menjadi sukses kelak, walaupun dirinya sendiri tak kunjung sukses. Sebuah kebahagiaan bagi guru ketika ia mampu mengubah muridnya dari tidak bisa menjadi bisa. Itulah sosok sang pahlawan tanda jasa dan juga suatu alasan mengapa guru itu penuh dengan kemuliaan.
Dulu, guru hanyalah pengajar yang paling banter mengendarai sepeda ontel. selain itu gaji yang didapat pun hannya sedikit, masih baik mendapat gaji. Lagipula, kalau pun mereka digaji, itu tidak akan mencukupi kebutuhan hidup. Pada zaman dahulu banyak guru yang memiliki pekerjaan sampingan, karena jika mereka tidak memiliki pekerjaan sampingan, maka mereka tidak akan bisa hidup dengan layak. Sementara itu, murid-murid yang diajarnya diantar dan dijemput dengan mobil mewah. Tak jarang pengurus yayasan justru kaya raya dibandingkan guru yang jelas memiliki tanggung jawab yang lebih berat. Miris melihat keadaan guru pada waktu itu. Walaupun begitu, masih untung pada waktu itu ada orang yang ingin menjadi guru meski betapa berat cobaan yang akan dihadapi.
Namun, keadaan guru pada zaman dulu tidak sama halnya seperti sekarang. Justru zaman dulu berbanding terbalik dengan sekarang. Animo masyarakat tentang profesi guru sangat tinggi. Kini orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi guru. Gaji yang cukup dan masa depan yang terjamin menjadi pertimbangan masyarakat untuk menjadi seorang guru.
Mengingat perjuangan guru kini tak sesulit dulu. Apalagi, kini banyak orang yang ingin menjadi guru bukan semata-mata karena ingin mengabdi untuk mengajar serta mendidik murid sepenuh hatinya, akan tetapi karena imbalan besar yang didapat. Selain itu, kini banyak guru yang menjadikan profesinya sendiri sebagai ladang usaha. Tak sedikit guru yang memungut uang yang tak seharusnya dibebankan kepada siswa. Selain itu, masih ada guru yang menilai murid dari aspek kognitif secara sembarangan. Kini, masih pantaskah guru menyandang predikat sebagai pahlawan tanpa tanda jasa?

ESSAY TENTANG PENDIDIKAN DI PONPES DARUSSALAM GONTOR

Di negeri indonesia banyak didirikan berbagai pondok pesantren maupun pondok modern dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Diantaranya adalah pondok modern gontor yang merupakan pondok besar di negeri ini. Pondok ini mempunyai cara tersendiri dalam membangun bangsa, terutama dalam hal pendidikan. Mengapa hal itu bisa terjadi?, padahal kita tahu gontor banyak dikenal oleh orang di seluruh pelosok negeri. Bahkan dunia sekalipun.
Kita tahu, dalam hal pendidikan, pemerintah melaksanakan program pendidikan yang disebut dengan ujian nasional (Unas) kepada seluruh lembaga/sekolah di seluruh pelosok negeri ini. Namun, lembaga formal ayng ada di pondok ini tidak melaksanakan ujian itu. Sekolah di pondok ini melaksanakan ujian tersendiri dengan menggunakan bahasa arab, inggris dan bahasa indonesia sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan. Bahkan, ijasahnya pun dikeluarkan oleh pondok ini sendiri.

Minggu, 30 November 2014

Review Film 3 Idiots

3 Idiots bercerita tentang 3 orang sahabat bernama Rancho, Farhan dan Raju yang sama-sama kuliah di Imperial College of Engineering. ICE merupakan salah satu Perguruan Tinggi Teknik  terbaik di India. Rancho adalah mahasiswa yang sangat jenius. Dia memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan yang lainnya. "Jadikanlah hobimu menjadi pekerjaanmu, maka bekerja seperti bermain", itulah kata-kata yang saya paling saya gemari. Rancho sangat senang belajar, dia juga memprotes sistem pendidikan yang ada bahwa belajar janganhanya terpaku pada buku saja, cobalah pahami. Sedangkan Farhan mahasiswa yang hanya mengikuti keinginan ayahnya untuk menjadi insinyur demi menaikkan derajat keluarganya. Tapi, dilain sisi Farhan sangat ingin menjadi fotografer hewan liar. Sedangkan Raju tak berbeda dengan Farhan tapi Raju kehidupannya sangat sulit. Ayahnya yang sakit-sakitan , seorang tukang pos dan kakak perempuannya yang stress karena gagal menikah. Hal ini yang membuat beban Raju sehingga Raju serba ketakutan menghadapi masa depannya, karena dia harus memperbaiki kehidupan keluarganya. 
Rancho menentang salah satu pengajarnya Profesor Virus atau biasa di panggil "Virus", oleh mahasiswa yang lain. Virus selalu mengatakan, “Hidup adalah sebuah perlombaan, jika Anda tidak cukup cepat, maka Anda akan diinjak-injak.” Hal ini di awali setelah ada salah seorang mahasiswa bernama Joy Lobo, gantung diri di kamar asramanya. Kemudian Rancho menentang Virus dan memberikan sebuah data statistik mengenai banyaknya mahasiswa yang bunuh diri, di sebabkan oleh salahnya sistem pengajaran, yang hanya menitik beratkan dari nilai ujian bukan atas dasar kreatifitas diri mahasiswa yang terkait. Maka dimulailah perseteruan antara Rancho dan Virus. Virus memberi label kapada Rancho dan ke dua kawan baiknya itu sebagai "idiot". Ia juga mempengaruhi Farhan dan Raju untuk menjauhi Rancho. Sebaliknya siswa kesayangan Virus adalah Chatur Ramalingam atau "Silencer", yang melihat peringkat tertinggi berdasarkan nilai, berfokus pada buku tanpa memahaminya. Chatur Ramalingam dari Uganda, dia sering memamerkan kemahiran Bahasa Inggrisnya di depan teman-temannya.

Review Buku 5 Menara

Novel yang satu ini bisa dikatakan novel religious kontemporer bertemakan pendidikan yang paling laris dicari pembaca. Novel Negeri 5 Merupakan rangkaian pertama dari trilogy karya A. Fuadi ini. Secara umum, sang penulis mengisahkan pegalaman hidup lima orang pemuda yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren terkenal beranama Pesantren Madani atau PM. Kelima tokoh utama tersebut adalah Alif Fikri yang berasal dari Padang, Atang yang berasal dari Bandung Jawa Barat, Raja dari Medan, Dulmajid yang datang dari daerah Sumenep, Said dari kota Mojokerto, dan terakhir Baso yang berasal dari sebuah tempat di Sulawesi Selatan bernama Gowa. Kelima sahabat ini bersama-sama mengarungi kehidupan pendidikan di Pesantren Madani baik itu riang dan gamang, asam dan manis.

Pada mulanya, sang tokoh Alif ingin menjadi sosok intelek seperti Habibie. Ia mengingkan bersekolah di SMA Bukittinggi demi mencapai cita-citanya. Sayangnya, Amak, orang tua Alif tidak mengijinkan hal tersebut. Ia menginginkan Alif menjadi seorang ustad atau pemuka agama sehingga ia berpikir menyekolahkannya di pondok pesantren. Alif sebenarnya berberat hati, tapi pada akhirnya ia menuruti Amak-nya dan melanjutkan pendidikan di Pesantren Madani. Pada mulanya, Alif begitu kaget menjumpai kehidupan di dalam pondok pesantren yang begitu disiplin. Namun seiring berjalannya waktu, ia kemudian ikut lebur di dalamnya bersama sahabat-sahabatnya yang lain. Mereka semua percaya pada sebuah mantra: Man Jadda Wajada yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.


Menurut beberapa pengamat, penulis novel Negeri 5 Menara ini berhasil menggambarkan suasana modern di dalam pesantren yang selama ini dianggap kuno dan kaku serta tidak menarik. Paham mengenai pesantren yang hanya mengajarkan persoalan agama juga seolah hendak dikikis sang penulis. Di dalam novel ini secara tersirat ia memperlihatkan sisi modern pesantren dengan mengisahkan mereka belajar soal seni, bahasa dan juga kewajiban berbahasa Inggris yang tak bisa ditolerir. Sang penulis juga dinilai cerdas menitip kisah humor yang membuat novel berat ini agak sedikit ringan dan renyah untuk dinikmati.

Novel ini banyak dinilai masuk ke dalam novel motivasi seperti Laskar Pelangi milik Andrea Hirata. Banyak yang mengecualikannya dari novel sastra mengacu pada penggunakan kalimat dan gaya bercerita sang penulis yang kurang menggunakan unsur alegori di dalamnya. Meski demikian, novel yang satu ini masuk ke dalam jajaran Best Seller dan berhasil merubah paradigma salah mengenai dunia pesantren. Novel ini direkomendasikan bagi siapapun yang sedang ada di dalam proses untuk mewujudkan cita-cita. Resensi novel Negeri 5 Menara ini hanya mengisahkan sebagian kecil cerita yang tersimpan di dalamnya. Jadi, ada baiknya Anda membeli dan membaca langsung agar bisa memetik hikmah yang lebih dalam. Selamat berburu novel ya!

Minggu, 16 November 2014

Islamic Entrepreneurship and Education Series


Tulisan ini adalah Karya Ilmiah Al Quran MTQ Nasional DIKTI 2013 di Padang yang masuk sebagai finalis 10 besar dengan judul Sharia Green Entrepreneurship. Penulis Ade Suyitno dan Slamet Nur Anom. Universitas Pendidikan Indonesia.
Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan islam merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.   Semangat kewirausahaan diantaranya terdapat dalam QS. Hud:61, QS.Al-Mulk:15 dan QS.Al-Jumuh:10, dimana manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.